Kamis, 21 November 2013
Rabu, 20 November 2013
DESTINASI WISATA ALTERNATIF HADIR DI DESA SUKALAKSANA Apa Istimewanya?
Desa Sukalaksana telah mencuri perhatian warganya, bahkan juga masyarakat desa lainnya.
Pasalnya, aparat desa bersama sekelompok warga “promotor” berhasil “menyulap”
suatu kawasan menjadi lebih berdaya
tarik. Tanpa mengurangai kebiasaan warga dan kondisi lingkungan setempat
kawasan tersebut mulai dikunjungi wisatawan yang ingin menikmati suasana
berbeda dari kesehariannya. Sebut saja Desa Wisata Ciburial, di Desa
Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.
Konsep wisata yang dibangun adalah wisata berbasis alam dan budaya yang sepenuhnya dikelola oleh masyarakat (based on community). Desa Sukalaksana ingin mengubah pola pikir
warganya untuk mengembangkan “ekonomi hijau” dan ekonomisasi kearifan lokal
sebagai salah satu cara menuju kesejahteraan hidupnya. Hadirnya Desa Wisata diharapkan dapat memicu
kreatifitas masyarakat untuk turut serta berkegiatan
ekonomi, dan penyerapan tenaga kerja. Sungguh merupakan strategi yang sangat
bijak, dimana masyarakat melakukan investasi sendiri di wilayahnya sendiri.
Menurut Oban Sobana (Lurah
Desa Sukalaksana) gagasan tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Namun diakui melalui berbagai pihak yang telah berkontribusi, realisasi Desa
Wisata terasa lebih ringan walaupun tertatih-tatih. Lebih lanjut Lurah Desa
Sukalaksana menyatakan bersyukur dengan hadirnya PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan
Usaha Kecil) sebuah Lembaga Nirlaba dari Bandung yang telah
mendampingi mulai dari perancangan hingga pengelolaan usaha desa wisata sejak
tahun 2009 lalu. Chevron Geothermal Indonesia juga tidak luput dari harapannya
untuk tetap berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi masyarakat melalui Desa
Wisata Ciburial, hingga mereka mencapai kemandiriannya, yang diamini oleh Adi
Ahmad Nasir, Ketua Pengelola Desa Wisata Ciburial.
Selanjutnya Ketua Pengelola Desa Wisata mengungkapkan bahwa selain meningkatkan
pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi
urbanisasi, desa wisata ingin memberikan dampak pendidikan melalui beasiswa
desa, agar generasi muda mampu mencapai
jenjang pendidikan minimal SMU/sederajat. Tidak hanya itu, dengan menyisihkan
pendapatan dari desa wisata maka program kesehatan melalui Jaminan Kesehatan
Desa akan dapat terwujud.Sesampai di Desa
Wisata Ciburial, pengunjung akan mendapatkan beberapa sajian, diantaranya: 1) Berkebun (Menanam,
Panen, Merawat tanaman hortikultura),
2) Wisata Air
(Rarakitan, Balon Air, Papalidan),
3) Wisata Kerajinan,
melihat dan terlibat langsung pada kegiatan pembuatan kerajinan (Membatik,
Kerajinan Akar Wangi, Tas Lipat, Pandai Besi)
4) Wisata
Budaya di padepokan seni dengan atraksinya diantaranya seni
penca, kaulinan barudak, kolecer, dsb.
5) Outbond dan Flying
Fox,
6) Home stay.
Selain PUPUK dan
Chevron yang telah membantu mewujudkan semua sarana dan prasarana yang ada di
Desa Wisata, pihak lain yang juga terlibat yaitu Dirjen Kebudayaan Direktorat
Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi di Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, serta pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi. Kepada
semua pihak yang telah membantu terwujudnya desa wisata Ciburial, kami ucapkan
terimakasih. Ternyata melalui budaya gotong royong dan kebersamaan memudahkan
jalan mewujudkan tujuan yang mulia.
PROFIL DESA WISATA
Langganan:
Postingan (Atom)